Kamu tahu

 Kamu tahu


Kamu tahu aku memasang serpihan petunjuk yang sampai sekarang tak juga selesai

Kamu tahu sungai yang mengalir deras kini berubah menjadi genangan yang tak terhitung karena kenangan 

Tak ada yang berani menyentuhnya karena terlalu sepi suasananya

Kamu tahu, rinduku adalah kamu.

Dengan sekeping rasa yang tak berarti untukmu, bagiku adalah sesuatu yang entah berharga atau tidak, tapi tetap ku genggam utuh. 

Benang kusut yang mengitari malam ku berubah menjadi petunjuk menuju rumahmu

Tapi tak juga kudapatkan di mana kamu dan sedang apa

Kamu tahu, sungggu menyiksa menunggu waktu menjemput sepi demi rindu yang ingin sekali dimaafkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Pantun

Hari Baru

U N I F E S T