Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Jangan bersembunyi

 Jangan bersembunyi Ku mohon, jangan pergi untuk yang kesekian kalinya Jangan Beri aku segelas air agar tak kering dalam sudut mataku Dan kini kau malah mengajakku menuju malam yang mewah Berharap untuk tidak berakhir di sini Sekali- kali jangan Jarum jam terus berputar, mengajak kami makan malam Sementara kau sibuk dengan isi kepala Angin memeluk diriku lebih erat dari genggaman tanganmu Dan kini tubuhku cemburu Sejadi- jadinya Kau siap memberi cerita yang baru saja kau rancang dalam kepala Tapi aku tak juga mendengarnya Beri aku sedikit saja, apa pun segala  tentangmu Namun kau malah menolak. Tidak penting katamu. Pendengar yang tidak ingin didengar Kau malah pergi meninggalkanku bersama gelap, menyatu bersama hitam yang amat kelam seperti perasaanku Kau pergi. Seolah bersembunyi di balik muara yang tak pernah tertera dalam hidup Lalu aku pun bicara, jangan bersembunyi di balik pelukan palsu yang sebenarnya perasaanmu sudah lesu.

Kamu tahu

 Kamu tahu Kamu tahu aku memasang serpihan petunjuk yang sampai sekarang tak juga selesai Kamu tahu sungai yang mengalir deras kini berubah menjadi genangan yang tak terhitung karena kenangan  Tak ada yang berani menyentuhnya karena terlalu sepi suasananya Kamu tahu, rinduku adalah kamu. Dengan sekeping rasa yang tak berarti untukmu, bagiku adalah sesuatu yang entah berharga atau tidak, tapi tetap ku genggam utuh.  Benang kusut yang mengitari malam ku berubah menjadi petunjuk menuju rumahmu Tapi tak juga kudapatkan di mana kamu dan sedang apa Kamu tahu, sungggu menyiksa menunggu waktu menjemput sepi demi rindu yang ingin sekali dimaafkan.