Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Ungkapan akhir tahun

Titik temu antara kita itu ga ada. Di ujung tahun ini, lagi- lagi aku mengikhlaskanmu.  Biarkan seluruh perasaanku jatuh dan berguguran bersama tanah yang terpijak oleh ribuan manusia. Biarkan rinduku mengalir seperti sungai yang tidak pernah ada batasnya.  Waktu terus berputar, tapi aku tak juga sadar bahwa apa yang kusimpan hanya menumbuhkan luka baru tanpa makna.  Memaknaimu sama seperti ingin mendaki tanpa petunjuk. Aku akan tersesat dan mati bersama perasaan yang terus ingin berlama- lama, padahal aku tahu perasaan ini tidak pernah ada yang menerima.  Di ujung tahun ini, kita tak kunjung bertemu. Sulit rasanya menerima bahwa kamu nyata di sampingku hanya dalam mimpi.  Hingga akhirnya aku menepi sejenak, mencoba untuk berdamai dengan perasaan sendiri. Sebab walau tidak bisa lupa, setidaknya bisa menerima.  Harapanku jatuh berhamburan seperti daun yang mengering jatuh dari pohon lalu terbawa oleh angin entah kemana. Kamu tak pernah habis untuk diceritakan, sebab butuh ribuan lembar

Tahun penuh kejutan

 Halo.. apa kabar? Kuharap kalian yang membaca blogku dalam keadaan baik- baik saja. Termasuk kamu, iya kamu. Yang selalu kuharap baik- baik saja. Karena, memang begitu kan? Memang akan lebih baik jika kita tidak saling tahu.  Maaf, tidak seharusya di akhir tahun begini aku masih membahas soal itu. Maaf ya, kuharap kalian manusia yang mudah memaafkan . . . Disini, aku bergumam dalam sendirian. Bercengkeraman dengan ribuan kata yang terus berputar di kepalaku. Aku tidak bisa menolaknya karena sudah melekat erat di dalamnya.   Ada banyak bintang disini, cahayanya begitu indah menghiasi malam yang tak pernah kita sadari ada kenangan di waktu yang sama, namun hari yang berbeda.  Ada banyak paragraf dalam catatanku, tetapi yang terjadi justru yang tidak pernah aku catat. Kalau kamu bertanya apakah aku sedih? Tidak. Karena kecewa memberiku pengalaman yang sangat berarti dengan cara memberi hadiah yang berharga. Hadiah yang tidak pernah tercatat dalam impianku, tetapi ternyata aku harus ada d

Untukmu, masih kamu

- Surat yang tidak akan pernah tersampaikan-  N, Kamu terlalu istimewa untuk digantikan, N. Aku masih menunggu. Menunggu kamu datang dan bilang bahwa kamu masih menyimpan utuh perasaan itu. Aku tahu tulisan ini ga akan pernah kamu baca. Karena aku terlalu takut untuk mengirimnya pada kamu, N. Sudah terlalu lama aku diam. Tapi ternyata gak merubah apa pun --soal rasa--. Aku malah semakin bertanya- tanya dan merindukanmu, N. Kalo seandainya kamu tahu aku adalah orang yang ga mudah untuk jatuh cinta, mungkin waktu itu kamu ga akan pergi semudah itu. Susah rasanya buat lupa kamu, N. Aku selalu berharap bisa bertemu dengan orang yang bisa buat aku bener- bener lupa kamu, tapi ternyata itu bukan solusi yang tepat. Rasanya justru aneh.  Aku tahu ini cara paling salah untuk menyayangimu. Tapi ini cara paling aman untuk terus bisa menyayangimu, N. Tulisan- tulisan ini, murni dari apa yang aku rasakan sekarang. Tulisan ini hanya akan hanya akan kusimpan sendirian. Seperti perasaan yang cuma bisa