Jatuh tanpa rencana

Beberapa dari kita, ada yang paham bagaimana rasanya jatuh pada seseorang yang mungkin nggak akan pernah bisa untuk kita. Sekarang, aku mengerti bahwa, jatuh cinta itu benar- benar jatuh. Jatuh tanpa rencana itu sulit sekaligus senang. Aku paham bahwa tidak semua perasaan harus dipaksakan. Semua memiliki porsi perasaannya masing- masing. Menjemput seseorang untuk diajak mengulang masa lalu itu nggak akan mengembalikan rasa senang seperti dulu. 


Aku bingung. Sedang bingung. Akhir- akhir ini, selalu memikirkan tentang bagaimana menghadapi perasaan sendiri. [perasaan yang pemiliknya saja tidak tahu maunya apa. Aku nggak tahu ini namanya apa. Karena kalau disebut jatuh cinta, rasanya terkesan masih awal sekali. Kalau ditanya soal jatuh, aku sudah jatuh padamu sejak awal. Iya, sejak di barisan  paling belakang, saat kamu berdiri tepat di sampingku. Berusaha menghiburku walau saat itu rasanya sedang kacau sekali. Dan masih ada banyak lagi kenangan- kenangan yang masih tersusun rapi di kepalaku, tapi tidak bisa kutuliskan di sini. Karena hanya mengundang rindu itu kembali. 


Bisa nggak sih, kita kaya dulu lagi? Sejujurnya, aku kangen sekali. Kalau dulu kamu suka tanya apa aku kangen atau nggak sama kamu, dan aku nggak pernah jawab jujur, maka sekarang untuk jujur sama kamu pun aku nggak bisa. Aku Cuma bisa menulisnya di sini, walau harapan untuk dibaca sama sekali nggak ada. Aku berani menuliskannya di sini karena aku yakin kamu nggak baca. 


Dan kalaupun seandainya takdir membuat kamu bisa menemukan blog ini, semoga kamu nggak menyesal bacanya. Maaf, aku sudah bohong sama kamu. Maaf, kalau waktu itu aku bilang perasaan itu sudah nggak ada. 


Apa ya..malam ini, aku Cuma ingin lagi cerita saja sih lewat tulisan karena hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku susah untuk cerita sama orang, apalagi cerita tentang kamu, nggak akan ada yang paham meskipun sahabat dekatku sendiri. 


Niel, kamu apa kabar? Bagaimana kuliahnya? Jauh ya, kampus kita beda kota 😊. 

Awalnya aku ngerasa sendiri di sini, tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya aku punya teman di sini. Nggak perlu khawatir, walau kadang aku masih suka ngerasa sendiri. Aku penasaran bagaimana kuliah kamu, aku yakin kamu punya banyak teman karena kamu anaknya bersahabat, mudah dekat sama orang. Kamu orang yang ceria, dan aku suka itu. Makanya nggak heran, kalau banyak orang yang nyaman deket sama kamu, nyaman berteman sama kamu. 

 Sehat selalu, bahagia selalu. Andai suatu saat nanti kita bertemu, janji ya, panggil namaku kalau kamu melihatku lebih dulu. Karena aku sadar, ego nggak akan membuat semua jadi lebih baik. 


Aku kangen kamu, karena aku jatuh tanpa rencana 😔

Seseorang yang jam delapan sudah ngantuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Pantun

Hari Baru

U N I F E S T