Untukmu, masih kamu

- Surat yang tidak akan pernah tersampaikan- 


N, Kamu terlalu istimewa untuk digantikan, N. Aku masih menunggu. Menunggu kamu datang dan bilang bahwa kamu masih menyimpan utuh perasaan itu. Aku tahu tulisan ini ga akan pernah kamu baca. Karena aku terlalu takut untuk mengirimnya pada kamu, N. Sudah terlalu lama aku diam. Tapi ternyata gak merubah apa pun --soal rasa--. Aku malah semakin bertanya- tanya dan merindukanmu, N. Kalo seandainya kamu tahu aku adalah orang yang ga mudah untuk jatuh cinta, mungkin waktu itu kamu ga akan pergi semudah itu. Susah rasanya buat lupa kamu, N. Aku selalu berharap bisa bertemu dengan orang yang bisa buat aku bener- bener lupa kamu, tapi ternyata itu bukan solusi yang tepat. Rasanya justru aneh. 

Aku tahu ini cara paling salah untuk menyayangimu. Tapi ini cara paling aman untuk terus bisa menyayangimu, N. Tulisan- tulisan ini, murni dari apa yang aku rasakan sekarang. Tulisan ini hanya akan hanya akan kusimpan sendirian. Seperti perasaan yang cuma bisa aku simpan sendirian. Kalau pun suatu saat aku sudah bertemu dengan orangnya -- yang terakhir dalam hidupku--. Maka kamu tetap orang pertama yang mengesankan bagiku. Tempat itu cuma punya kamu. N, ajarkan aku untuk menyayangi tanpa kesedihan. Kesedihan yang rumit. Kalau sekarang kamu bilang, "Kita udah selesai."
N? Kapan kita memulai? Bukan kah garis 'start' itu ga pernah ada di antara kita? 


N? Egois tidak ya, kalau aku ingin bersama denganmu lagi? . . . . . . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Pantun

Hari Baru

U N I F E S T