Pulang

Saya tahu kamu lebih memilih untuk menyelamatkan pertemanan di antara kita.
Tapi rasanya aneh ketika kamu waktu itu datang dengan banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku, yang salah satunya, "Dia beneran suka nggak ya?" 


Kedekatan itu membawa saya berpikir lebih jauh, tanpa harapan apa pun karena saya tahu kamu gak akan bilang apa- apa. 
Ada rasa yang belum pernah hadir sebelumnya. Saya tahu kita sama- sama merasakan hal itu, tapi kita memilih untuk diam. Menikmati pertemanan sewajarnya, walau terkadang ada perasaan aneh dan senang disaat jarak tak berpihak pada kita. Saya pun gak tahu kenapa perasaan itu bisa muncul. Dengan harapan kosong yang tak perlu diisi, selalu ada saja moment yang membuat saya jadi semakin bertanya- tanya. Tentang pulang kehujanan dan kamu memberi ku jaket, bertemu dikantin, hal- hal kecil yang sudah lebih dari cukup untuk bisa membuat saya tersenyum. Saya juga masih ingat ketika ada tugas kelompok dan pulang malam, kamu bertanya, "Berani gak pulangnya? Biar aku antar ya?" kalimat yang seharusnya tidak ditanyakan karena saya pasti menolaknya.


Ternyata, kita nggak bisa lebih dari teman. Kita sudah satu dan tak perlu menyatu. Sedikit pelik, tapi memang itu satu- satu nya jalan supaya kita selamat.

●●●

Pulang, simpan perasaanmu.
Hati- hati di jalan ... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Pantun

Hari Baru

U N I F E S T